Jurnal Praktikum Kimia Organik II (Pembuatan Senyawa Organik Ester Metil Salisilat [Minyak Gandapura])
- I.
Judul : Pembuatan Senyawa Organik Ester
Metil Salisilat
(Minyak Gandapura)
II. Hari/ Tanggal : Rabu, 02 Oktober 2019
III. Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum kali ini sebagai berikut:
Adapun tujuan dari praktikum kali ini sebagai berikut:
- Dapat
memahami cara pembuatan minyak gandapura secara sintesis dari asam salisilat
dan methanol.
- Dapat mengetahui minyak gandapura merupakan ester karboksilat.
- Dapat menentukan sifat fisik dan kimia dari minyak gandapura.
- Dapat mengetahui jenis reaksi sintesis pembuatan minyak gandapura.
IV. Landasan Teori
Minyak
gandapura adalah sejenis obat gosok yang dapat menghilangkan rasa sakit local
(local anastetic) yang efetif dan tidak
mempunyai efek samping yang serius pada kulit. Pada pembuatan senyawa organik
kali ini akan terjadi reaksi esterifikasi yang merupakan reaksi dari asam
karboksilat dengan alcohol menghasilkan ester dan air. Kesetimbangan dapat
diperoleh dengan menambahkan katalisator asam kuat. Pada suhu kamar, derajat
kesetimbangan reaksi asam dengan alcohol adalah kecil kesetimbangan dicapai
dengan lambat. Tetapi kalau reaksi berlangsung pada suhu lebih tinggi dengan
menggunakan pendingi balik ( refluksi) dan asam kuat sebagai katalisator, maka
reaksi itu dipercepat dan kesetimbangan lebih mudah diacapai (Asas Le Chathelier).
Metil
salisilat adalah ester dari asam karboksilat. Secara sintesis dapat diperoleh
dengan mereaksikan asam salisilat dengan alcohol. Sampai reaksi mencapai
kesetimbangan. Untuk mempercepat reaksi perlu ditambahkan asam sulfat pekat
sebagai katalisator dan dibantu dengan pemanasan. Pada mulanya metal salisilat
dapat diperoleh secara alami dengan mengisolasinya dari tumbuhan gandapura. Metil
salisilat dikenal juga dengan minyak dari winter green (Tim Kimia Organik II. 2019).
Sebagian besar Salisilat yang terdapat pada tanaman
gandapura berada dalam bentuk aktf yang disebut Gaultherin yang merupakan konjugasi metal salisilat dengan
disakarida. Ketika jaringan tumbuhan tersebut rusak atau terkoyak, gaultherin
akan terhidrolisis secara enzimatis menjadi metal salisilat dan terlepas.
Proses ini diduga merupakan bagian system pertahanan dari tumbuhan gandapura.
Gaultherin memiliki sifat-sifat yang menjadikannya sebagai kandidat
terbaik natural aspirin, anti kanker,
anti inflammatory dan cardiopklomonary. Secara empiris tanaman dari keluarga
yang gaultherin juga dilaporkan memiliki daya sembuh sama dengan aspirin
sintesis namun memiliki efek negative yang minimal (Kusumo. 2015).
Minyak gandapura diperoleh melalui proses penyaringan dari
daun gagang tanaman gandapura minyak gandapura dalam perdangan internasional
dikenal dengan istilah winter green oil. Komponen utama minyak gandapura adalah
senyawa metal salisilat yang banyak digunakan dalam industry obat-obatan, bahan
pewangi serta makanan dan minuman. Kandungan metal salisilat dalam minyak
gandapura mencapai 93-98%. Metil salisilat merupakan turunan dari asam
salisilat yang berwarna kuning dengan bau menyengat seperti salep. Sifatnya
tidak larut dalam air tetapi larut dalam alcohol dan ester. Metil salisilat
merupakan senyawa ester yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat
salep yang dapat mengobati sakit otot. Metil salisilat sudah banyak
dikembangkan menjadi senyawa lain, misalnya asam asetil salisilat (aspirin).
Turunan metal salisilat selain asam asetil salisilat juga dapat diubah menjadi
salisilanilida (Sulistyo. 2015).
Pada proses esterifikasi asam yang digunakan adalah katalis
asam yang selain berfungsi sebagai katalis juga berfungsi sebagai penarik. Hal
ini disebabkan karena reaksi esterifikasi adalah reaksi kesetimbangan yang
dapat menghasilkan air. Metil ester asam lemak komersil disintesis melalui
reaksi esterifikasi trigliserida murni. Asam lemak, lemak atau minyak alami
dengan methanol menggunakan katalis asam atau basa. Faktor-faktor yang
memperngaruhi produk metal ester yang dihasilkan dari proses esterifikasi
diantaranya adalah perbandingan (rasio), molar reaktan dan waktu reaksi
esterifikasi yang digunakan asam laurat menjadi metal esternya merupakan reaksi
yang bersifat reversible sehingga hasil reaksi tidak terlalu mengikuti
perhitungan stoikiomterinya. Rasio molar yang tepat akan memberikan kondisi
optimum dalam reaksi esterifikasi sehingga perolehan dalam jumlah maksimum dan
mengurangi kemungkinan bahan berlebih yang tidak bereaksi. Reaksi yang
berlangsung lama akan memerlukan energi dan biaya yang lebih banyak. Waktu dan
reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi metal ester yang digunakan (Moppisatu. 2015).
V.
Alat dan Bahan
Alat:
- Labu dasar bukat 500 ml
- Labu destilasi 100 ml
- Erlenmeyer 200 ml
- Temometer
- Corong Pisah
- Pipa Bengkok
- Pendingin (liebig)
Bahan:
- Asam salisilat 28 gr
- Methanol 20 ml
- Asam sulfat 2 ml
- Natrium karboksilat
- Magnesium sulfat anhidrat
VI.
Prosedur Kerja
- Dimasukkan 28 gr asam salisilat kedalam labu dasar bulat ukuran 500 ml, 20 ml methanol dan 2 ml asam sulfat lalu dikocok.
- Dilengkapi labu tadi dengan pendingin air, refluks selama 1.5 jam, biarkan campuran menjadi dingin, rubah posisi pendingin tegak menjadi miring untuk mendestilasi sisa methanol dengan memanaskan diatas penangas air.
- Setelah methanol habis terdestilasi, lalu biarkan dingin.
- Kemudian isi labu, tuangkan ke dalam corong pisah, dicampur dengan 60 ml air kocok kuat-kuat, biarkan sampai tebentuk dua lapisan zat cair.
- Alirkan lapisan ester (lapisan bawah) kedalam Erlenmeyer, sampai bebas asam tambahkan larutan jenuh NaHCO3 sampai bebas asam tambah magnesium sulfat anhidrida untuk mengeringkan ester salisilat selama 30 menit.
- Disaring dan filtratnya langsung ditampung kedalam labu destilasi, kemudian destilasi diatas penangas air. Catat temperature pada waktu destilat ditampung.
- Bila ternyata temperature masih jauh
dibawa titik didih metal salisilat 115⁰
C murnikan kembali pada metal salisilat yang ditampung dengan mendestilasi
lagi. Periksa indeks metal salisilat yang murni ini.
https://www.youtube.com/watch?v=vvrfHS4DRoM&t=750s
Permasalahan:
- Reaksi asam dengan suatu alkohol mudah sekali dicapai kesetimbangan dan reaksinya dapat dipercepat dengan suhu tinggi. Mengapa hal ini bisa terjadi?
- Mengapa pada percobaan ini dilakukan pemisahan metanol dari suatu larutan asam salisilat?
- Bagaimana bila kita tidak menggunakan anhidrat magnesium sulfat dalam praktikum kali ini?
WIDYA ARIA NINGSIH
BalasHapus03.Guna anhidrat magnesium sulfat disini untuk menghilangkan air dalam gandapura,jd jika tidak menggunakan maka kandungan airnya masih ada.
1. Karena Pada suhu kamar derajat kesetimbangan reaksi asam dengan alkohol ini kecil sehingga kesetimbangan dicapai dengan lambat, jadi derajat kesetimbangan dipengaruhi oleh suhu.
BalasHapushr. yuniarccih
BalasHapus2. karena metaol tidk diperlukan lagi, sehingga dikeluarkandari campuran